Powered By Blogger
Jumat, 19 Oktober 2012 0 komentar

Cara Menurunkan badan dengan cepat


10 Cara Efektif Menurunkan Berat Badan dalam Seminggu

Victrin Christy - wolipop

img
dok. Thinkstock
Jakarta - Ada pesta yang harus dihadiri seminggu lagi, dan Anda merasa gaun kesayangan yang akan dipakai ke pesta nanti akan lebih sempurna jika tubuh sedikit lebih langsing dari sekarang. Jangan khawatir, ada cara cepat dan aman untuk menurunkan badan hanya dalam satu minggu. Dengan melakukan diet sehat, berat badan Anda akan turun 0,5 - 1,5 kg di akhir pekan nanti. Berikut ini tipsnya, seperti dikutip dari All Women Stalk.

1. Tingkatkan Waktu Olahraga
Jika Anda memiliki jadwal olahraga yang rutin, saatnya menambahkan porsi dan waktu berolahraga. Bagi Anda yang tidak memiliki jadwal rutin, segeralah datang ke gym. Cobalah menggunakan elliptical trainer selama 40 menit dalam 5 hari, ini akan membantu Anda mengurangi berat badan, serta badan akan terasa lebih bugar.

2. Hindari Minuman Bersoda
Di dalam sebotol kecil minuman bersoda terdapat 250 kalori yang semuanya berasal dari gula. Selain itu, di dalam minuman soda tidak terdapat vitamin. Wanita yang terlalu sering minum minuman bersoda akan lebih besar kemungkinannya terkena obesitas, diabetes atau osteoporosis.

3. Lupakan Junk Food
Makanan cepat saji sarat akan kalori yang kebanyakan berasal dari lemak. Bahkan, satu porsi makanan cepat saji terutama yang jenis junk food mengandung seluruh jumlah kalori yang kita butuhkan dalam satu hari. Jangan konsumsi makanan cepat saji dan berat badan Anda akan berkurang dalam seminggu.

4. Kurangi Porsi Makan
Tentu sangat sulit bagi Anda untuk mengurangi porsi makan. Oleh karenanya, Anda bisa langsung menyisihkan setengah porsi makanan dari piring. Tetaplah berpegang pada porsi makan yang lebih kecil.

5. Makanlah Lebih Sering
Makan lima kali sehari dalam porsi kecil akan membantu metabolisme tubuh dan membantu menurunkan berat badan. Dengan makan lebih sering dalam porsi kecil akan membuat Anda tidak merasa lapar sehingga mencegah rasa lapar dan hasrat makan yang berlebihan.

6. Perbanyak Buah dan Sayur
Jika Anda serius ingin menurunkan sedikit berat badan dalam seminggu, salah satu cara yang yang dapat dilakukan selain menambah kuantitas makan adalah memperbanyak buah dan sayur . Anda bisa mengganti keripik kentang atau cokelat dengan buah. Dengan begitu tidak hanya berat badan Anda yang turun tetapi tubuh juga mendapatkan nutrisi sehat.

7. Minumlah Sebelum Makan
Apakah Anda tahu minum air putih 5-10 menit sebelum makan dapat mengurangi rasa lapar? Minumlah air sebelum makan dan Anda akan dapat mengurangi porsi makan. Dengan memperbanyak minum air putih dapat juga membantu tingkatkan metabolisme tubuh.

8. Cari Aplikasi yang Membantu Program Diet
Sekarang ini banyak aplikasi yang bisa didownload secara gratis maupun berbayar, untuk memudahkan Anda menjalani program diet sehat dimanapun dan kapanpun. Tujuh di antaranya, bisa Anda simak di sini.

9. Ganti Nasi Putih dengan Nasi Merah
Solusi jika ingin langsing dalam waktu cepat adalah mengganti karbohidrat putih dengan karbohidrat kompleks. Karbohidrat ini memerlukan waktu lama untuk dicerna oleh tubuh, sehingga perut terasa kenyang lebih lama. Ditambah lagi karena sulit dicerna, tubuh jadi menggunakan banyak energi yang berguna mengurangi kalori. Nasi merah, kentang (rebus), kacang-kacangan dan roti gandum termasuk dalam kelompok karbohidrat kompleks yang kaya serat.

10. Hindari Makanan yang Digoreng
Makanan yang digoreng sangat berpotensi menyimpan lemak trans yang bisa meningkatkan kolesterol dan menyebabkan penimbunan lemak berlebihan di dalam tubuh. Oleh karena itu sebaiknya konsumsi makanan yang diolah dengan cara direbus, panggang, pepes, kukus atau sup.

sumber : http://wolipop.detik.com/read/2012/06/12/093422/1938701/849/10-cara-efektif-menurunkan-berat-badan-dalam-seminggu
Read More >>
Sabtu, 22 September 2012 0 komentar

Modifikasi Mobil Sport


 Spesifikasi Detil Mobil Sport Listrik Dahlan Iskan

img

Jakarta - Menteri BUMN Dahlan Iskan diketahui tengah meminta rumah modifikasi Kupu-kupu Malam yang berada di Yogyakarta untuk membangun sebuah mobil sport listrik. Dan inilah spesifikasi mobil listrik tersebut.

Mobil permintaan Menteri BUMN Dahlan Iskan itu kini sedang dibangun di rumah modifikasi Kupu-kupu Malam di Yogyakarta.

Mobil ini merupakan rancangan Danet Suryatama yang merupakan lulusan ITS yang kemudian ia sekolah lagi di Michigan. Dia 10 tahun bekerja di perusahaan mobil terkenal di Amerika, Chrysler.

Menyusuri dunia maya, detikOto mendapatkan sebuah situs perusahaan otomotif yang bermarkas di Michigan, Amerika Serikat bernama ElektrikCar LLC yang menampilkan desain mobil yang sama dengan desain yang kami lihat di bengkel Kupu-kupu Malam ketika menyambanginya. Bisa jadi, ini adalah mobil yang sama dengan perancang yang sama, Danet.

Mobil listrik kami adalah mobil sport coupe 2 (+2) penumpang seperti yang diperlihatkan dalam gambar. Ini dapat membawa 2 penumpang, ditambah 2 lagi jika diperlikan," tulis ElektrikCar di situsnya.

"Ini adalah kendaraan listrik didukung oleh Lithium Ion terbaru, Lithium Iron Phosphate (LiFEPO4) atau Nano Lithium sistem baterai (tergantung pilihan)," tambah mereka.

"Baterai kendaraan listrik ini akan memiliki minimal jarak jelajah 200 mil (321,8 km) untuk sekali charge," ulasnya lagi.

Lebih lanjut ElektrikCar menjelaskan kalau tubuh mobil ini akan dibuat dari bahan serat karbon yang kuat namun ringan bila dibanding bahan konvensional lain.

"Konfigurasi struktural memungkinkan mobil untuk memiliki rating keamanan yang tinggi untuk perlindungan dampak (kecelakaan) pada penumpang sementara pada saat yang sama memaksimalkan ruang interior kendaraan," tambahnya.

Mau tahu spesifikasi mobil sport ini menurut ElekrikCar? Berikut datanya:

  • Baterai : Lithium Iron Phosphate atau Nano-Lithium
  • Jarak jelajah : 200-300 miles per charge
  • Lama pengisian baterai : Tergantung jenis baterai, bisa 4 jam
  • Kapasitas penumpang: 2 (+2) atau 4 penumpang
  • Kecepatan maksimum: 193 km/jam

Dimensi

  • Panjang: 4.426,9 mm
  • Lebar: 1.930,7 mm
  • Tinggi: 1.282,7 mm
  • Wheel Base: 3118.0mm / 122.8 in
  • Ground Clearance: 150,9 mm
  • Curb Weight: 1.112,1 Kg
sumber : http://oto.detik.com/read/2012/07/24/172318/1973775/1211/spesifikasi-detil-mobil-sport-listrik-dahlan-iskan 
Read More >>
Rabu, 14 Maret 2012 0 komentar

Pengenalan Beberapa Fungsi Atau Rumus Microsoft Excel


Pengenalan Beberapa Fungsi Atau Rumus Microsoft Excel

August 11th, 2011@Leave a commentGo to comments
Microsoft Excel sangat berguna untuk mengolah data. Pengolahan data bisa dilakukan dengan memakai rumus Excel yang relevan. Rumus Excel atau fungsi microsoft Excel adalah persamaan yang dapat melakukan perhitungan, meminta kembali informasi, memanipulasi isi sel lain, melakukan kondisi pengujian, dan banyak lagi.  Pengetikan rumus Excel selalu diawali dengan tanda sama dengan (=).
Sebuah rumus Excel dapat mengandung fungsi, operasi matematika, dan konstanta. Fungsi adalah rumus Excel atau formula yang merupakan  bawaan dari Microsoft Excel. Kita akan melihat beberapa fungsi microsoft Excel yang paling sering dipakai.

Rumus Excel VLOOKUP

Syntax dari fungsi microsoft excel ini adalah : VLOOKUP (lookup_value, table_array, col_index_num, range_lookup)
Rumus Excel VLOOKUP dipakai untuk mencari nilai dalam kolom pertama dari tabel dan mengembalikan nilai dalam baris yang sama dari kolom lain dalam tabel. Supaya lebih jelas, kita pakai fungsi Microsoft Excel VLOOKUP dalam contoh berikut.
Toko Saribusana memiliki tabel Daftar Barang sbb. :
rumus excel vlookup
Kemudian, saya diminta membuat tabel hasil penjualan bulan Juli 2011 seperti berikut :
formula microsoft excel vlookup2
Untuk mengisi kolom Keterangan, saya akan ambil dari Daftar Barang Toko Saribusana berdasarkan Kode yang ada, maka rumus Excel nya adalah
=VLOOKUP(B12,$B$3:$E$6,2,FALSE)
B12 : Kode Barang di B12 adalah acuan yang dipakai untuk mengambil data di tabel Daftar Barang.
$B$3:$E$6 : range tabel yang akan kita ambil datanya, dalam hal ini adalah tabel Daftar Barang tanpa mengikutsertakan judul kolom. Dan,  jangan lupa gunakan $ sebab range tabel adalah absolut.
2 : kolom ke-2 yaitu kolom Keterangan di range tabel adalah kolom yang akan kita ambil datanya. Kolom ke-1 selalu dimulai dari kolom paling kiri.
Singkatnya, kita menyuruh Excel melihat Kode di cel B12 lalu cari di range tabel Daftar Barang sesuai Kode yang sama, setelah itu ambil nilai di kolom Keterangannya dan isikan di tabel Hasil Penjualan. Hasilnya :
rumus excel vlookup 3
Demikian juga untuk mengisi kolom Harga Penjualan di cel E12, dengan memperhatikan bahwaHarga Penjualan = Harga Pokok * (1+Markup), maka , rumus Excel nya adalah
=VLOOKUP(B12,$B$3:$E$6,3,FALSE)*(1+VLOOKUP(B12,$B$3:$E$6,4,FALSE))
Di fungsi Microsoft Excel tersebut, kita menyuruh Excel melihat Kode di B12 lalu cari kode yang sama di tabel Daftar Barang, setelah itu ambil Harga Pokoknya dan kalikan Harga Pokok dengan (1+Markup). Nilai Markup diambil dengan cara yang sama dengan cara mengambil nilai Harga Pokok. Maka kita mendapatkan Harga Penjualan untuk Kode di B12.
Oke, silakan mencoba dulu dan mengutak atik fungsi Microsoft Excel VLOOKUP. Semoga mengerti.
Oh, ya, V di VLOOKUP singkatan dari vertikal. Penggunaan VLOOKUP (bukan HLOOKUP) ketika nilai-nilai acuan Anda berada dalam kolom di sebelah kiri tabel data dan Anda mengambil data lain di sebelah kanannya. Gunakan fungsi microsoft excel HLOOKUP ketika nilai-nilai acuan Anda berada dalam baris di sebelah atas tabel data dan Anda ingin mengambil data-data di baris bawahnya.

Rumus Excel IF

Syntax dari fungsi microsoft excel ini adalah : IF(logical_test,value_if_true,value_if_false)
Maka dengan menggunakan fungsi microsoft excel IF, kita memberikan :
  • suatu kondisi kepada Excel, lalu
  • jika kondisi itu terpenuhi maka lakukan A,
  • jika tidak terpenuhi maka lakukan B.
Oke, kita coba dalam kasus yang sama yaitu Toko Saribusana. Kembali saya diminta menambahkan sebuah kolom di Tabel Penjualan bulan Juli 2011 yang menunjukkan status barang. Jika penjualan barang lebih dari 500 unit berarti Barang Laku, jika penjualan diantara 300 dan 500 maka Cukup Laku, dan di bawah 300 berarti Ga Laku.
rumus excel IF
Rumus excel di sel G12 adalah
=IF(D12>300,IF(D12>500,”Laku Keras”,”Kurang Laku”),”Ga Laku”)
Saya meminta Excel untuk mengecek :
  • Apakah unit terjual di D12 lebih dari 300  =IF(D12>300
  • Jika ya maka cek lagi apakah D12 lebih dari 500, IF(D12>500
  • Jika ya maka Laku Keras, “Laku Keras”
  • jika tidak maka Kurang Laku.  “Kurang Laku”
  • jika tidak berarti barang Ga Laku. “Ga Laku”
Di atas terlihat bahwa terjadi dua kali pengecekan, atau saya memakai 2 kali rumus excel IF. Fungsi If kedua berada di dalam fungsi If pertama. Fungsi IF dapat dipakai di dalam fungsi IF lainnya, jangan lupa fungsi IF di dalam tidak memakai tanda sama dengan [=] lagi.
Sekarang kita akan mencoba fungsi microsoft excel yang berhubungan dengan tanggal.

Fungsi Microsoft Excel Date and Time

Kedua fungsi microsoft excel ini sering juga dipakai dalam mengolah data di Excel.
rumus excel date and time
Langsung saja, di atas adalah tabel Daftar Siswa Tercepat dalam Ujian IPA dari tiap kelas. Petugas administrasi memasukkan data tanggal, bulan, tahun dalam kolom-kolom terpisah supaya lebih cepat dan mudah. Nah, tugas saya mencari siapa yang tercepat dari kelima kontestan tersebut.
Pertama, saya satukan dulu tanggal, bulan dan tahun menjadi satu di sel C12 dengan fungsi microsoft excel :
=DATE(E3,D3,C3)
Fungsi microsoft excel ini mengambil data di sel E3,D3,C3 dan menjadikannya tanggal.
Lalu satukan juga jam, menit, dan detik tiap siswa di sel D12 dengan rumus :
=TIME(F3,G3,H3)
Rumus ini mengambil data di sel E3,D3,C3 dan menjadikannya waktu, untuk format time yang Anda ingini, ubah dalam menu Format Cells (klik kanan di sel, pilih Format Cells, pilih Time, pilih format yang Anda mau).
Baru saya cari siswa tercepat di sel E12 dengan fungsi microsoft excel :
=RANK(D12,$D$12:$D$16,1)
Fungsi Rank mencari urutan dalam suatu range, lalu Anda bisa pilih mau Ascending atau Descending.  Hasilnya adalah tabel berikut, selamat buat Cassey, kamu tercepat!
fungsi microsoft excel date and time 2
Okay, sementara itu dulu fungsi microsoft excel yang bisa saya berikan.
Kita akan bertemu lagi di tips & trik berikutnya.


sumber : http://excelwordppt.info/microsoft-excel/fungsi-rumus-excel/
Read More >>
Senin, 12 Maret 2012 0 komentar

JADWAL UJIAN NASIONAL SMP/MTs


JADWAL UJIAN NASIONAL SMP/MTs

1. Bahasa Indonesia
    Utama   : Senin, 23 April 2012
    Susulan : Senin, 30 April 2012
    Pukul    : 08.00 – 10.00

2. Bahasa Inggris
    Utama   :  Selasa, 24 April 2012
    Susulan :  Selasa, 1 Mei 2012
    Pukul    : 08.00 – 10.00

3. Matematika
    Utama   :   Rabu, 25 April 2012
    Susulan :   Kamis, 3 Mei 2012
    Pukul    : 08.00 – 10.00

4. IPA
    Utama   :   Kamis, 26 April 2012
    Susulan :   Jumat, 4 Mei 2012
    Pukul    : 08.00 – 10.00

Butir Soal Dan Alokasi Waktu
1. Bahasa Indonesia 50 Butir 120 menit

2. Matematika 40 Butir 120 menit

3. Bahasa Inggris 50 Butir 120 menit

4. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) 40 Butir 120 menit

 Tata Tertib Peserta UN

1. Peserta UN memasuki ruangan setelah tanda masuk dibunyikan, yakni 15 (lima belas) menit sebelum UN dimulai.

2. Peserta UN yang terlambat hadir hanya diperkenankan mengikuti UN setelah mendapat izin dariketua Penyelenggara UN Tingkat Sekolah/Madrasah, tanpa diberi perpanjangan waktu.

3. Peserta UN dilarang membawa alat komunikasi elektronik dan kalkulator ke sekolah/madrasah.

4. Tas, buku, dan catatan dalam bentuk apapun dikumpulkan di depan kelas disamping pengawas.

5. Peserta UN membawa alat tulis menulis berupa pensil 2B, penghapus, penggaris, dan kartu tanda peserta ujian.

6. Peserta UN mengisi daftar hadir dengan menggunakan pulpen yang disediakan oleh pengawas ruangan.

7. Peserta UN mengisi identitas pada LJUN secara lengkap dan benar serta menandatangani pernyataan “mengerjakan UN dengan jujur”.

8. Peserta UN yang memerlukan penjelasan cara pengisian identitas pada LJUN dapat bertanya kepada pengawas ruang UN dengan cara mengacungkan tangan terlebih dahulu

9. Peserta UN mulai mengerjakan soal setelah ada tanda waktu mulai ujian.

10. Selama UN berlangsung, peserta UN hanya dapat meninggalkan ruangan dengan izin danpengawasan dari pengawas ruang UN.

11. Peserta UN yang memperoleh naskah soal yang cacat atau rusak, pengerjaan soal tetap dilakukan sambil menunggu penggantian naskah soal UN.

12. Peserta UN yang meninggalkan ruangan setelah membaca soal dan tidak kembali lagi sampai tanda selesai dibunyikan, dinyatakan telah selesai menempuh/mengikuti UN pada mata                   pelajaran yang terkait.

13. Peserta UN yang telah selesai mengerjakan soal sebelum waktu UN berakhir tidak diperbolehkan meninggalkan ruangan sebelum berakhirnya waktu ujian.

14. Peserta UN berhenti mengerjakan soal setelah ada tanda berakhirnya waktu ujian.

15. Selama UN berlangsung, peserta UN dilarang:

a. menanyakan jawaban soal kepada siapa pun;

b. bekerjasama dengan peserta lain;

c. memberi atau menerima bantuan dalam menjawab soal;

d. memperlihatkan pekerjaan sendiri kepada peserta lain atau melihat pekerjaan peserta lain;

e. membawa naskah soal UN dan LJUN keluar dari ruang ujian;

f. menggantikan atau digantikan oleh orang lain.

Read More >>
Minggu, 04 Maret 2012 1 komentar

Reog Ponorogo


Abstrak
            Reog merupakan kesenian rakyat Ponorogo yang berkembang di beberapa wilayah terutama di Jawa Timur, Jawa Tengah dan Daerah khusus ibukota Jakarta. Reog sebagai seni kemasan pariwisata mulai digelar pada festival Reog tingkat Nasional dalam serangkaian Grebeg Suro pada tahun 1980 di Ponorogo. Reog dikemas secara ringkas dan padat agar dalam waktu pementasan yang singkat, gerak dimodifikasi, kualitas mutunya tetap terjamin dapat memuaskan selera wisatawan. Seluruh penari Reog menjadi pemegang peran, sehingga dapat menarik penonton. Tari Warok, Dhadhak Merak, Bujangganong, Jathil dan Klana Topeng melakukan kreatifitas gerak tari sesuai dengan keahlian senimannya, sehingga memberikan nuansa baru. Sebagai seni kemasan Reog meru          -pakan tiruan dari aslinya, relatif kaya gerak dan singkat dalam arti waktu pertunjukan relatif pendek, penuh variasi, mengesampingkan nilai sakral, magis serta simbolis dan relatif murah harganya.
A.Pendahuluan
            Pada awalnya bentuk kesenian Reog merupakan salah satu bentuk kesenian rakyat yang sangat sederhana. Kesederhanaan dan kesahajaan dapat diamati dari tata rias dan tata busana, bentuk gerak para penari yang relatif sederhana oleh karena semula hanya seperti berjalan-jalan kemudian sedikit agak bergoyang mengikuti bunyi instrumen terutama mengenai irama : keras-lirih, cepat-lambat, dan per- gantian bentuk gending. Dalam sajian Reog, bentuk gerak yang relatif agak dominan terutama atraksi Dhadhak Merak dengan Topeng Ganongan.Beberapa pemegang peran tari yang lain diantaranya adalah : Dhadhak Merak  ( Pembarong yang memainkan Topeng kepala Singa dengan jamang bulu merak yang ditata bagaikan kipas dengan ukuran lebar dua meter, tinggi dua setengah meter), Topeng Ganongan, Klana Topeng, Jathil sebagai pemain kuda kepang, dan Warok.Bentuk sajian semula lebih tampak sebagai sebuah prosesi, banyak berjalan kadang-kadang berhenti untuk atraksi Dhadhak Merak yang berpasangan dengan Topeng Ganongan. Kesederhanaan dan kesahajaan juga dapat diamati dari seperangkat instrumen yang digunakan sebagai iringan yang terdiri dari: Sebuah Kendang besar, sebuah Kendang ketipung, sebuah Seruling, sebuah Terompet, Gong besar dari besi, Ketuk dari besi dan dua buah Angklung. Permainaninstrumen relatif mudah disajikan. Kendang mempunyai peranan yang sangat vital yaitu sebagai pengendali dan pengatur seluruh bunyi instrumen terutama mengenai irama: keras-lirih, cepat-lambat, dan pergantian bentuk gending. Irama permainan kendang lebih banyak mungkus dalam mengiringi tarian, terutama atraksi Dhadhak Merak dengan Topeng Ganongan. Irama gending seirama jalannya pasukan berbaris dan relatif agak monoton. Irama dinamis terjadi pada saat Dhadhak Merak dan Topeng Ganongan melakukan atraksi.Permainan diawali dari Tarian Topeng Ganong yang mencoba menggoda Dhadhak Merak dengan gerak-gerak geculan, kemudian semakin meningkat menjadi sebuah permusuhan yang membuat pertunjukan semakin menarik dan memikat penonton. Pemegang peran yang lain seperti Warok, Jathil, Klana Topeng sebagai penari depan yang berbaris menjadi cucuk lampah untuk mengawali barisan dengan bentuk gerak yang sederhana.Reog berkembang di luar daerah asal mulanya seperti Jawa Timur, Jawa Tengah dan Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Sebagai kesenian, Reog berkembang dalam berbagai bentuk mengikuti seniman penyajinya. Reog oleh pemerintah kabupaten Ponorogo diangkat men­jadi kesenian khas tradisional yang menjadi aset Pariwisata daerah. Reog kemudian disajikan dalam berbagai bentuk pertunjukan. Dalam beberapa festival, muncul Reog yang dikemas secara ringkas dan padat akan tetapi tetap memiliki kualitas yang tinggi. Reog dalam bentuk kemasan kemudian dijadikan andalan Pariwisata. Permasalahan yang utama adalah bagaimanakah sajian Reog kemasan Pariwisata yang menjadi obyek wisata unggulan? Reog sebagai seni kemasan memerlukan penggarapan yang serius agar lebih menarik wisatawan baik domestik maupun wisata manca negara termasuk dalam berbagai pendukungnya.
B. Reog Sebagai Obyek Pariwisata Unggulan            Pada awalnya Reog sebagai seni pertunjukan rakyat tumbuh dan berkembang sebagai ekspresi masyarakat Ponorogo. Sebagai sebuah kesenian rakyat, sifat dan karakter Reog merupakan pen-cerminan perilaku masyarakat pendukungnya. Kesederhanaan, kepolosan, apa adanya tidak dibuat-buat merupakan ciri khas yang tampil dalam sebuah seni per­tunjukan Reog.
            Pada tahun 1980 Pemda Ponorogo membuat kebijakan untuk melakukan lomba dan atau festival Reog untuk menigkatkan mutu pertunjukan. Masyarakat merasa tertantang dan mengikuti lomba untuk meningkatkan sajiannya.
            Relatif banyak biaya yang diperlukan untuk memenangkan festival. Motivasi peserta untuk mengikuti festival Reog lebih didorong semangat merasa memiliki dan kebanggaan terhadap kesenian Reog.
           Disamping festival Reog, setiap tahun menjelang bulan Suro, Pemda Ponorogo juga mulai mengadakan regenerasi seniman-seniman Reog lewat sebuah lomba Reog mini, artinya para penarinya terdiri dari anak-anak yang berusia sekitar 11 tahun. Kegiatan lomba Reog mini biasanya diselenggarakan setiap bulan Agustus dalam rangka memperingati hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia. Menurut pengamatan, cara yang dilakukan oleh pemda setempat dalam meregenerasi penari Reog cukup berhasil, hal ini terbukti semakin banyak group-group Reog mini yang mengikuti lomba. Semaraknya lomba, selain diikuti oleh group-group reog mini dari wilayah kabupaten Ponorogo, juga telah diikuti peserta dari luar Ponorogo. Festival menunjukkan semangat kompetitif antar group Reog makin nyata. Wahana festival Reog yang secara rutin diadakan Pemda Ponorogo selain sebagai promosi wisata yang handal juga memiliki nilai ekonomis, sosial dan religius. Kegiatan festival yang tengah berlangsung belasan tahun, semakin tahun mengalami perubahan dan perkembangan baik secara kualitas maupun kuantitas. Kesenian Reog kini merupakan salah satu aset budaya dan pariwisata unggulan kabupaten Ponorogo.
           Sejak festival Reog bertaraf nasional digelar di alun-alun Ponorogo pada sebuah acara Grebeg Suro dalam rangka menyambut tahun baru Hijriah oleh pemda tingkat II Ponorogo, bentuk pertunjukan kesenian Reog berkembang dengan pesat meliputi dua unsur, yaifu gerak tari dan iringan. Gerak tari Reog banyak memikat para seniman khususnya koreografer untuk mencurahkan kreatifitasnya. Pertunjukan Reog yang ditangani secara profesional ternyata banyak menarik perhatian dan memikat bagi masyarakat kalangan seni maupun tanggapan publik secara umum.Kepariwisataan kabupaten Ponorogo bertambah bergairah sewaktu festival Reog mulai digelar. Banyak wisatawan yang datang dari daerah sekitar maupun dari daerah lain di luar Ponorogo. Menurut Soedarsono ada lima ciri utama dari seni pertunjukan wisata di negara yang sedang berkembang, yaitu : 1. tiruan dari aslinya; 2. singkat atau padat; 3. penuh variasi; 4. dikesampingkan nilai sakral, magis serta simbolisnya; 5. murah harganya bagi ukuran wisatawan 
           Bentuk pertunjukan Reog yang ditampilkan dari masing-masing kelompok yang datang dari berbagai daerah pada festival grebeg Suro merupakan garapan baru, yang bertolak dari bentuk lama. Kekuatan magis yang sering dipamerkan sekitar tahun 1960 hingga 1980-an oleh para penari Warok dan Dhadhak Merak tidak lagi dimunculkan. Garap tarinya lebih berkualitas dan variatif, durasi waktu yang diperlukan sajian lebih singkat. Dari penampilan yang semula memerlukan durasi waktu sekitar empat jam hingga lima jam, kini lama pertunjukannya menjadi tiga puluh menit. Mutu penyajian semakin berkualitas karena munculnya koreografer-koreografer muda yang didukung penari-penari berbakat dari kalangan perguruan tinggi seni. Lima jenis tarian terdapat dalam pertunjukan kesenian Reog, masing-masing tarian memiliki karakter dan vokabuler gerak yang berbeda-beda.
 Pola lantai tidak cenderung kelompok bergerombol, simetris namun juga diselingi pola-pola berpasangan, membentuk garis diagonal, menyebar kerangka satu unit, dan pola asemetris, diikuti pola-pola gawang asemetris.
2. Jathil            Tarian Jathil merupakan gambaran prajurit berkuda, pada awalnya ditarikan para penari pria yang memiliki sifat feminim, yang sering lebih dikenal sebagai gemblak. Para penari jathil dalam sejarahnya merupakan pelayan segala kebutu-han seorang Warok termasuk kebutuhan biologis. Merupakan kebanggaan bagi seorang Warok, semakin banyak jumlahnya gemblak yang dimiliki, sebagai pertanda semakin tinggi pula status sosialnya bagi Warok di lingkungan masyarakatnya. Dalam perkemba-ngan sekarang, tarian Jathil kebanyakan ditarikan oleh remaja-remaja putri yang masih duduk di bangku SMP dan SMU. Tata busana Jathil antara lain: iket, baju panjang putih, srempang hitam, sabuk cinde, sampur dan properti jaran. Semenjak awal dimulai Reog pola garap Jathil cenderung lemah, kurang semangat, seolah-olah terbelengu dengan sifat feminimnya. Penampilan tarian Jathil seperti jaran lempoh. Pernyataan Hariyadi sebagai pengamat dan pencinta seni didukung fakta setiap dilakukan pengamatan pertunjukan Reog, Jathil tidak mempunyai power, cenderung gerak seadanya. Permai-nan jaran kepang oleh penari Jathil sangat lemah tidak mem-punyai greget maupun kualitas yang cukup, hal ini disebabkan penarinya tidak mendapatkan pengalaman dan kemampuan ke-penarian tetapi mereka diambil dari anak-anak putri yang mau di lingkungan kelompok Reog berasal. Para remaja putri kurang berminat menjadi penari Jathil, oleh karena penilain masyarakat yang sangat rendah terhadap penari Jathil.
           Semenjak festival Reog diikuti oleh kontingen dari Prambanan yang personalnya terdiri dari kalangan akademis, kontingen dari Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta yang penarinya barasal dari penari-penari pelangi Nusantara Taman Mini Indonesia Indah dan pemain Wayang Wong Bharata Jakarta, pola garap tarian Jathil semakin hidup dan berkembang. Peningkatan dapat diamati dari jumlah vokabuler semakin * bertambah dan dari kualitas penam-pilan semakin berbobot.
          Gebrakan baru muncul setelah group Reog Gajah Manggala dari SMU I Ponorogo, bekerja sama dengan para mahasiswa Sekolah Tinggi Seni Indonesia di Surakarta mencoba mengikuti festival reog di Ponorogo tahun 1990. Pola-pola garap gerak tarian Jathil tampak mengarah pada garap gerak yang bersifat maskulin artinya lebih kenceng, gagah, bregas, berkualitas dan semangat memainkan jaran kepang terjiwai. Pola lantai lebih tergarap dan terkontrol sehingga tampak variatif, tidak monoton, lebih dapat ditonton, dan diamati dari depan maupun dari samping, lebih tertata secara estetis, tidak ada kesan di atas panggung semrawut. Pada .saat tari Jathil memerankan tarian, banyak penonton maju mendekati, dan memadati di setiap sudut-sudut panggung sehingga penuh sesak.
3. Tarian Klana Topeng
            Klana Topeng merupakan tokoh central yang memiliki akses terhadap seluruh pertunjukan. Klana Topeng berperan mengatur semua penari baik Warok, Jathil, Bujangganong dan Dhadhak Merak.Tarian Klana Topeng dalam kesenian Reog pola garap gerak, iringan, rias dan busananya berorientasi pada pola-pola garap Tari Klana Topeng gaya Surakarta.Dalam penyajian reog, Tokoh Klana Topeng kebanyakan ditampilkan secara tunggal di tengah-tengah penari-penari Warok, Jathil dan Bujangganong. Perkembangannya Klana Topeng disajikan dalam bentuk kiprah bersama-sama dengan penari Warok, Jathil dan Bujangganong. Penari lain berfungsi sebagai prajurit sekaligus berperan sebagai background dengan harapan dapat menghadirkan dan memperkuat tampilnya Klana Topeng sebagai tokoh penguasa dan seorang raja yang berwibawa.
4. Tarian Bujangganong
            Bentuk tari Bujangganong merupakan perpaduan antara gerak-gerak tarian akrobatik dengan pola-pola gerak jenaka (gecul). Gerak tari Bujangganong relatif bebas sehingga memikat dan memukau para penonton baik anak usia sekolah, remaja hingga kalangan dewasa. Tata busana Bujangganong terdiri dari baju rompi warna merah, celana tanggung hitam yang dipelisir benang kuning maupun merah, di bagian luar samping kanan dan kiri serta bagian bawah melingkar, dan memakai Topeng ganong merah yang berambut agak tebal sehingga terkesan galak dan menakutkan. Penari Bujangganong merupakan penari pilihan, memiliki keahlian khusus utamanya gerakan akrobatik yang spektakuler, sehingga membutuhkan seorang penari yang lentur dan elastis. Biasanya penampilan Bujangganong lebih memfokuskan pada gerak akrobatik. Dalam perkembangannya pola-pola gerak gecul sebagai pembuka, isian pokoknya sudah mulai tergarap dengan cermat. Bentuk garap berpasangan tarian Bujangganong sudah tampak kompak, rampak dan harmonis baik pola lantai, gerak dan iringan. Dominasi gerakan akrobatik tidak lagi tampak tetapi sudah terasa seimbang antara gerak akrobatik dan gerak-gerak yang berkarakter gecul. Bentuk-bentuk gerak akrobatik meliputi gerak salto, jalan ngayang, rol kedepan, rol kebelakang, jalan dengan tumpuan kepala dan tangan, jalan perut sebagai tumpuan. Adapun gerak-gerak gecul meliputi ngilo kaca, jalan sulingan, jalan entrakan, dan lainnya. Keseimbangan antara pola gerak akrobatik dan pola gerak gecul merupakan salah satu upaya penggarapan sajian secara utuh sebuah pergelaran Reog sehingga tariannya lebih eksis dan berkualitas.
5. Tarian Dhadhak Merak            Bentuk tari Dhadhak Merak biasanya disajikan dua orang penari dengan dandanan busana yang sama (kembar). Adapun tata busana yang digunakan antara lain: Topeng Barong atau Topeng kepala macan dengan rambut hiasan dari bulu merak yang ditata membentuk gunungan, tinggi topeng dengan bulunya mencapai 2.25 meter sedangkan lebar 1.75 meter. Di atas kepala rnacan terdapal kepala burung merak yang disambung bulu-bulu merak. Bagian badan memakai selembar kain merah dicat hitam dengan membentuk garis-garis menyerupai badan macan. Penari Dhadhak merak memakai baju kaos, celana tanggung (komprang) hitam yang pada bagian samping kanan dan kiri terdapat rumbai-rumbai kuning dan merah serta dibalut dengan sabuk atau kopel (ikat pinggang besar). Penari juga memakai kaos dalam agar tidak licin jika terkena keringat. Menurut Islam Iskandar wujud Dhadhak Merak memiliki makna simbolis. Kepala macan merupakan personifikasi dari raja Brawijaya dari Majapahit, sedangkan burung merak sebagai personifikasi dari putri kerajaan Campa. Bentuk kepala macan yang dikendarai oleh seekor burung Merak bermakna bahwa kekuasaan raja yang agung, berwibawa ditaklukkan dan dikuasai oleh putri dari Campa. Proses simbolisasi menunjukkan makna sebagai akhir yang menjadikan runtuhnya kerajaan Majapahit (Iskandar, wawancara 15 Fehruari 2002). Hancurnya kerajaan Majapahit, munculnya pusat kerajaan baru di Jawa Tengah yaitu kerajaan Demak yang merupakan kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa. Menurut ceritera rakyat raja Brawijaya yang beragama Budha dirayu istrinya ratu Campa untuk pindah memeluk agama Islam akan tetapi raja bersikukuh tidak mau, akhirnya Sang raja berpisah dengan istrinya ratu Campa dan memilih pergi ke hutan menjadi seorang pertapa.
           Penyajian Dhadhak Merak biasanya berpasangan, vokabuler gerak sangat terbatas, hal ini sangat terkait bentuk dan beratnya Dhadhak Merak yang mencapai hingga 20-30 Kg. Vokabuler gerak yang sangat menarik yaitu bentuk kebat, bahkan untuk menarikpenonlon, para penari tidak segan-segan menaikkan seorang anak kecil di atas kepala macan. Bagi penari yang sudah profesional selain gerakan dimaksud juga akan melakukan kebat di lantai sambil bergulung-gulung melingkar hingga mencapai 3-4 putaran. Pola-pola tersebut merupakan gerak-gerak atraktif yang sangat ditunggu-tunggu penonton. Pola gerak tari Dhadhak Merak yang lebih atraktif, lebih banyak vokabuler geraknya, menjadikan daya tarik tersendiri bagi banyak penonton.
6. Garap Iringan            Kesederhanaan dan kesahajaan Tari Reog dapat diamati dari garap iringan yang semula relatif monoton. Instrumen iringan terdiri atas : satu Kendang besar, satu Kendang ketipung, Sending, Terompet, Gong besar dari besi, Ketuk dari besi dan dua buah Angklung. Permainan instrumen relatif mudah disajikan. Diantara alat instrurnen, Kendang mempunyai peranan yang paling vital. Kendang sebagai pengendali dan pengatur seluruh bunyi instrumen terutama mengenai irama: keras-Iirih, cepat-lambat dan pergantian bentuk gending. Irama permainan kendang semula mungkus dalam mengiringi tarian, terutama pada atraksi Dhadhak Merak dengan Topeng Ganongan. Irama gending yang mengikuti gerak tari relatif agak monoton. Irama dinamis hanya terjadi pada saat Dhadhak Merak dan Topeng Ganongan melakukan atraksi.
Penggarapan iringan ke-mudian berkembang sesuai dengan kreasi seniman pengrawitnya. Sekalipun instrumennya masih tetap sama dengan yang lama, akan tetapi teknik pemukulan dan garap gending memiliki rasa yang relatif berbeda. Iringan mendukung dan menyatu dengan gerak tari yang disajikan. Oleh karena kebebasan penari untuk menunjukkan kreatifitasnya maka diperlukan kerjasama yang baik dan kekompakan antara penari dengan pengrawit dalam sajian. Reog dengan iringan yang dinamik lebih memikat, hentakan dalam bunyi lebih menarik dan tidak membosankan. Para penonton lebih merasa terpesona jiwanya.
Permainan gerak tari yang semula hanya dilakukan oleh Tarian Topeng Ganong yang mencoba menggoda Dhadhak Merak dengan gerak-gerak geculan, kemudian semakin meningkat menjadi sebuah permusuhan yang membuat per-tunjukan semakin menarik dan memikat. Permainan kemudian berkembang kepada seluruh penari untuk menunjukkan kreatifitasnya. Dengan demikian peran iringan diperlukan improvisasi sehingga sangat mendukung sajian secara keseluruhan.
E. Penutup            Tidak ada satupun di dunia ini yang abadi, semua berubah. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam kehidupan manusia berkaitan erat dengan adanya suatu usaha untuk meraih suatu kehidupan yang lebih dari keadaan sebelumnya. Hal tersebut seperti yang terjadi dalam kehidupan kesenian Reog di kabupaten Ponorogo. Reog mengalami perubahan dengan cara dikemas agar dapat lebih memenuhi selera masyarakat Reog kemasan merupakan salah satu atraksi wisata seni dalam upaya pelestarian budaya dan sebagai penopang pengembangan bidang Pariwisata. Pengembangan seni kemasan Pariwisata seperti diungkapkan oleh Soedarsono memiliki lima ciri utama : 1. tiruan dari aslinya; 2. singkat atau padat; 3.penuh variasi; 4. dikesampingkan nilai sakral, magis serta simbolisnya; 5. murah harganya bagi ukuran wisatawan, merupakan jalan yang harus ditempuh untuk meraih dan menciptakan seni kemasan yang layak jual. Pola regenerasi kesenian Warok yang dilakukan dengan cara festival Reog mini merupakan strategi yang sangat tepat dan cermat. Keberhasilan kesenian Reog sebagai seni atraksi wisata, sekarang tengah mengalami kemasan baru sehingga mampu bersaing dan eksis di tengah-tengah masyarakat di era budaya global.
                       


sumber : http://www.j-harmonia.com/2010/03/reog-kemasan-sebagai-aset-pariwisata.html

Read More >>
0 komentar

Tata Cara Mandi Wajib Atau Mandi Janabat


Tata Cara Mandi Wajib Atau Mandi Janabat

Tata Cara Mandi Wajib Atau Mandi Janabat~Sobat semilir, seperti yang kita ceritakan sebelumnya bahwa seks didalam Islam juga merupakan ibadah jika dilakukan secara ma'ruf menurut ketentuan syar'i, sehingga proses sebelum, selama dan setelah proses kegiatan "yang satu" itu juga diatur dengan syariat. Salah satunya adalah proses pembersihan fisik setelah melakukan kegiatan tersebut berupa Mandi Wajib atau mandi janabat.
Pasangan suami istri tentu sudah mengetahui wajibnya mandi yang satu ini, dan selalu melakukannya seiring proses yang berlangsung selama pergaulan antara suami dan istri, tetapi, apakah proses dan tata cara mandi wajib atau mandi janabat yang telah dilaksanakan selama ini telah sesuai dengan ketentuan syari'at ? Mengapa demikian ? Karena jika hal ini bernilai ibadah, tentu ada ketentuan-ketentuan dari syari'at yang harus kita ikuti agar dianya menjadi rangkaian ibadah yang sempurna agar diberkahi Allah azza wajalla dan beroleh pahala. Hebat bukan ? Bukan hanya kenikmatan, kemesraan, ketentraman hati yang diperoleh, tapi juga pahala dan keberkahan. Begituah sempurnanya Islam. Karenanya, kali ini saya akan sharing bagaimanakah Tata Cara Mandi Wajib Atau Mandi Janabat.
Dalam sebuah hadits dikatakan :

Diriwayatkan dari Maymunah r.a, dia berkata (tentang mandi junub Rasulullah s.a.w) : Rasulullah s.a.w berwudhu seperti wudhu untuk shalat, namun tanpa membasuh kedua kakinya. Beliau membasuh kemaluannya dan bagian tubuh yang terkena najis (sebelum berwudhu). Kemudian beliau menyiramkan air ke seluruh tubuhnya, lalu beliau melangkahkan kakinya dari tempat mandi. Setelah bergeser dari tempat itu beliau membasuh kedua kakinya.2 Demikianlah mandi junub Rasulullah s.a.w.
(Hadits shahih Imam Bukhari, nomor hadits : 249)

Dari hadits diatas, praktek mandi janabat urutannya adalah sebagai berikut :
  1. Mencuci kedua tangan
  2. Membasuh kemaluan
  3. Berwudhu
  4. Menggosok-gosokkan dasar rambut kepala dengan jari-jari tangan
  5. Menyiramkan air keatas kepala
  6. Menyiramkan air keseluruh badan mulai dari badan bagian kanan lalu bagian kiri
  7. Menggosok seluruh badan dengan tangan supaya airnya merata keseluruh badan
  8. Mencuci kedua kaki
Nah, sobat, apakah selama ini mandi wajibnya byur-byur saja ? Agar bernilai ibadah dan beroleh keberkahan, sebaiknya kita ikuti teladan dari Yang Mulia Rasulullah Sallallaahu 'Alaihi Wasallam, semoga bermanfaat



sumber :  http://semilirhati.blogspot.com/2012/02/tata-cara-mandi-wajib-atau-mandi.html
Read More >>
0 komentar

Tata Cara Mandi Wajib


Tata Cara Mandi Wajib

 04 Mar 2012

Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik hingga akhir zaman.
Tulisan kali ini adalah kelanjutan dari tulisan sebelumnya mengenai lima hal yang menyebabkan mandi wajib. Saat ini kami akan memaparkan serial kedua dari tiga serial secara keseluruhan tentang tata cara mandi wajib (al ghuslu). Semoga pembahasan kali ini bermanfaat.
Niat, Syarat Sahnya Mandi
Para ulama mengatakan bahwa di antara fungsi niat adalah untuk membedakan manakah yang menjadi kebiasaan dan manakah ibadah. Dalam hal mandi tentu saja mesti dibedakan dengan mandi biasa. Pembedanya adalah niat. Dalam hadits dari ‘Umar bin Al Khattab, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda,
إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ
Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya.” (HR. Bukhari no. 1 dan Muslim no. 1907)
Rukun Mandi
Hakikat mandi adalah mengguyur seluruh badan dengan air, yaitu mengenai rambut dan kulit.
Inilah yang diterangkan dalam banyak hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Di antaranya adalah hadits ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha yang menceritakan tata cara mandi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
ثُمَّ يُفِيضُ الْمَاءَ عَلَى جَسَدِهِ كُلِّهِ
Kemudian beliau mengguyur air pada seluruh badannya.” (HR. An Nasa-i no. 247. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Ibnu Hajar Al Asqolani mengatakan, “Penguatan makna dalam hadits ini menunjukkan bahwa ketika mandi beliau mengguyur air ke seluruh tubuh.”[1]
Dari Jubair bin Muth’im berkata, “Kami saling memperbincangkan tentang mandi janabah di sisi Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu beliau bersabda,
أَمَّا أَنَا فَآخُذُ مِلْءَ كَفِّى ثَلاَثاً فَأَصُبُّ عَلَى رَأْسِى ثُمَّ أُفِيضُهُ بَعْدُ عَلَى سَائِرِ جَسَدِى
Saya mengambil dua telapak tangan, tiga kali lalu saya siramkan pada kepalaku, kemudian saya tuangkan setelahnya pada semua tubuhku.” (HR. Ahmad 4/81. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih sesuai syarat Bukhari Muslim)
Dalil yang menunjukkan bahwa hanya mengguyur seluruh badan dengan air itu merupakan rukun (fardhu) mandi dan bukan selainnya adalah hadits yang diriwayatkan oleh Ummu Salamah. Ia mengatakan,
قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّى امْرَأَةٌ أَشُدُّ ضَفْرَ رَأْسِى فَأَنْقُضُهُ لِغُسْلِ الْجَنَابَةِ قَالَ « لاَ إِنَّمَا يَكْفِيكِ أَنْ تَحْثِى عَلَى رَأْسِكِ ثَلاَثَ حَثَيَاتٍ ثُمَّ تُفِيضِينَ عَلَيْكِ الْمَاءَ فَتَطْهُرِينَ ».
Saya berkata, wahai Rasulullah, aku seorang wanita yang mengepang rambut kepalaku, apakah aku harus membuka kepangku ketika mandi junub?” Beliau bersabda, “Jangan (kamu buka). Cukuplah kamu mengguyur air pada kepalamu tiga kali, kemudian guyurlah yang lainnya dengan air, maka kamu telah suci.” (HR. Muslim no. 330)
Dengan seseorang memenuhi rukun mandi ini, maka mandinya dianggap sah, asalkan disertai niat untuk mandi wajib (al ghuslu). Jadi seseorang yang mandi di pancuran atau shower dan air mengenai seluruh tubuhnya, maka mandinya sudah dianggap sah.
Adapun berkumur-kumur (madhmadhoh), memasukkan air dalam hidung (istinsyaq) dan menggosok-gosok badan (ad dalk) adalah perkara yang disunnahkan menurut mayoritas ulama.[2]
Tata Cara Mandi yang Sempurna
Berikut kita akan melihat tata cara mandi yang disunnahkan. Apabila hal ini dilakukan, maka akan membuat mandi tadi lebih sempurna. Yang menjadi dalil dari bahasan ini adalah dua dalil yaitu hadits dari ‘Aisyah dan hadits dari Maimunah.
Hadits pertama:
عَنْ عَائِشَةَ زَوْجِ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – أَنَّ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – كَانَ إِذَا اغْتَسَلَ مِنَ الْجَنَابَةِ بَدَأَ فَغَسَلَ يَدَيْهِ ، ثُمَّ يَتَوَضَّأُ كَمَا يَتَوَضَّأُ لِلصَّلاَةِ ، ثُمَّ يُدْخِلُ أَصَابِعَهُ فِى الْمَاءِ ، فَيُخَلِّلُ بِهَا أُصُولَ شَعَرِهِ ثُمَّ يَصُبُّ عَلَى رَأْسِهِ ثَلاَثَ غُرَفٍ بِيَدَيْهِ ، ثُمَّ يُفِيضُ الْمَاءَ عَلَى جِلْدِهِ كُلِّهِ
Dari ‘Aisyah, isteri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa jika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mandi junub, beliau memulainya dengan mencuci kedua telapak tangannya. Kemudian beliau berwudhu sebagaimana wudhu untuk shalat. Lalu beliau memasukkan jari-jarinya ke dalam air, lalu menggosokkannya ke kulit kepalanya, kemudian menyiramkan air ke atas kepalanya dengan cidukan kedua telapak tangannya sebanyak tiga kali, kemudian beliau mengalirkan air ke seluruh kulitnya.” (HR. Bukhari no. 248 dan Muslim no. 316)
Hadits kedua:
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَتْ مَيْمُونَةُ وَضَعْتُ لِرَسُولِ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – مَاءً يَغْتَسِلُ بِهِ ، فَأَفْرَغَ عَلَى يَدَيْهِ ، فَغَسَلَهُمَا مَرَّتَيْنِ مَرَّتَيْنِ أَوْ ثَلاَثًا ، ثُمَّ أَفْرَغَ بِيَمِينِهِ عَلَى شِمَالِهِ ، فَغَسَلَ مَذَاكِيرَهُ ، ثُمَّ دَلَكَ يَدَهُ بِالأَرْضِ ، ثُمَّ مَضْمَضَ وَاسْتَنْشَقَ ، ثُمَّ غَسَلَ وَجْهَهُ وَيَدَيْهِ ثُمَّ غَسَلَ رَأْسَهُ ثَلاَثًا ، ثُمَّ أَفْرَغَ عَلَى جَسَدِهِ ، ثُمَّ تَنَحَّى مِنْ مَقَامِهِ فَغَسَلَ قَدَمَيْهِ
Dari Ibnu ‘Abbas berkata bahwa Maimunah mengatakan, “Aku pernah menyediakan air mandi untuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lalu beliau menuangkan air pada kedua tangannya dan mencuci keduanya dua kali-dua kali atau tiga kali. Lalu dengan tangan kanannya beliau menuangkan air pada telapak tangan kirinya, kemudian beliau mencuci kemaluannya. Setelah itu beliau menggosokkan tangannya ke tanah. Kemudian beliau berkumur-kumur dan memasukkan air ke dalam hidung. Lalu beliau membasuh muka dan kedua tangannya. Kemudian beliau membasuh kepalanya tiga kali dan mengguyur seluruh badannya. Setelah itu beliau bergeser dari posisi semula lalu mencuci kedua telapak kakinya (di tempat yang berbeda).” (HR. Bukhari no. 265 dan Muslim no. 317)
Dari dua hadits di atas, kita dapat merinci tata cara mandi yang disunnahkan sebagai berikut.
Pertama: Mencuci tangan terlebih dahulu sebanyak tiga kali sebelum tangan tersebut dimasukkan dalam bejana atau sebelum mandi.
Ibnu Hajar Al Asqolani rahimahullah mengatakan, “Boleh jadi tujuan untuk mencuci tangan terlebih dahulu di sini adalah untuk membersihkan tangan dari kotoran … Juga boleh jadi tujuannya adalah karena mandi tersebut dilakukan setelah bangun tidur.”[3]
Kedua: Membersihkan kemaluan dan kotoran yang ada dengan tangan kiri.
Ketiga: Mencuci tangan setelah membersihkan kemaluan dengan menggosokkan ke tanah atau dengan menggunakan sabun.
An Nawawi rahimahullah mengatakan, “Disunnahkan bagi orang yang beristinja’ (membersihkan kotoran) dengan air, ketika selesai, hendaklah ia mencuci tangannya dengan debu atau semacam sabun, atau hendaklah ia menggosokkan tangannya ke tanah atau tembok untuk menghilangkan kotoran yang ada.”[4]
Keempat: Berwudhu dengan wudhu yang sempurna seperti ketika hendak shalat.
Asy Syaukani rahimahullah mengatakan, “Adapun mendahulukan mencuci anggota wudhu ketika mandi itu tidaklah wajib. Cukup dengan seseorang mengguyur badan ke seluruh badan tanpa didahului dengan berwudhu, maka itu sudah disebut mandi (al ghuslu).”[5]
Untuk kaki ketika berwudhu, kapankah dicuci?
Jika kita melihat dari hadits Maimunah di atas, dicontohkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa beliau membasuh anggota wudhunya dulu sampai membasuh kepala, lalu mengguyur air ke seluruh tubuh, sedangkan kaki dicuci terakhir. Namun hadits ‘Aisyah menerangkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallamberwudhu secara sempurna (sampai mencuci kaki), setelah itu beliau mengguyur air ke seluruh tubuh.
Dari dua hadits tersebut, para ulama akhirnya berselisih pendapat kapankah kaki itu dicuci. Yang tepat tentang masalah ini, dua cara yang disebut dalam hadits ‘Aisyah dan Maimunah bisa sama-sama digunakan. Yaitu kita bisa saja mandi dengan berwudhu secara sempurna terlebih dahulu, setelah itu kita mengguyur air ke seluruh tubuh, sebagaimana disebutkan dalam riwayat ‘Aisyah. Atau boleh jadi kita gunakan cara mandi dengan mulai berkumur-kumur, memasukkan air dalam hidup, mencuci wajah, mencuci kedua tangan, mencuci kepala, lalu mengguyur air ke seluruh tubuh, kemudian kaki dicuci terakhir.
Syaikh Abu Malik hafizhohullah mengatakan, “Tata cara mandi (apakah dengan cara yang disebut dalam hadits ‘Aisyah dan Maimunah) itu sama-sama boleh digunakan, dalam masalah ini ada kelapangan.”[6]
Kelima: Mengguyur air pada kepala sebanyak tiga kali hingga sampai ke pangkal rambut.
Keenam: Memulai mencuci kepala bagian kanan, lalu kepala bagian kiri.
Ketujuh: Menyela-nyela rambut.
Dalam hadits ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha disebutkan,
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – إِذَا اغْتَسَلَ مِنَ الْجَنَابَةِ غَسَلَ يَدَيْهِ ، وَتَوَضَّأَ وُضُوءَهُ لِلصَّلاَةِ ثُمَّ اغْتَسَلَ ، ثُمَّ يُخَلِّلُ بِيَدِهِ شَعَرَهُ ، حَتَّى إِذَا ظَنَّ أَنْ قَدْ أَرْوَى بَشَرَتَهُ ، أَفَاضَ عَلَيْهِ الْمَاءَ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ ، ثُمَّ غَسَلَ سَائِرَ جَسَدِهِ
Jika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mandi junub, beliau mencuci tangannya dan berwudhu sebagaimana wudhu untuk shalat. Kemudian beliau mandi dengan menggosok-gosokkan tangannya ke rambut kepalanya hingga bila telah yakin merata mengenai dasar kulit kepalanya, beliau mengguyurkan air ke atasnya tiga kali. Lalu beliau membasuh badan lainnya.” (HR. Bukhari no. 272)
Juga ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha mengatakan,
كُنَّا إِذَا أَصَابَتْ إِحْدَانَا جَنَابَةٌ ، أَخَذَتْ بِيَدَيْهَا ثَلاَثًا فَوْقَ رَأْسِهَا ، ثُمَّ تَأْخُذُ بِيَدِهَا عَلَى شِقِّهَا الأَيْمَنِ ، وَبِيَدِهَا الأُخْرَى عَلَى شِقِّهَا الأَيْسَرِ
Jika salah seorang dari kami mengalami junub, maka ia mengambil air dengan kedua tangannya dan disiramkan ke atas kepala, lalu mengambil air dengan tangannya dan disiramkan ke bagian tubuh sebelah kanan, lalu kembali mengambil air dengan tangannya yang lain dan menyiramkannya ke bagian tubuh sebelah kiri.” (HR. Bukhari no. 277)
Kedelapan: Mengguyur air pada seluruh badan dimulai dari sisi yang kanan setelah itu yang kiri.
Dalilnya adalah hadits ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata,
كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – يُعْجِبُهُ التَّيَمُّنُ فِى تَنَعُّلِهِ وَتَرَجُّلِهِ وَطُهُورِهِ وَفِى شَأْنِهِ كُلِّهِ
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa mendahulukan yang kanan ketika memakai sendal, ketika bersisir, ketika bersuci dan dalam setiap perkara (yang baik-baik).”  (HR. Bukhari no. 168 dan Muslim no. 268)
Mengguyur air ke seluruh tubuh di sini cukup sekali saja sebagaimana zhohir (tekstual) hadits yang membicarakan tentang mandi. Inilah salah satu pendapat dari madzhab Imam Ahmad dan dipilih oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah.[7]
Bagaimanakah Tata Cara Mandi pada Wanita?
Tata cara mandi junub pada wanita sama dengan tata cara mandi yang diterangkan di atas sebagaimana telah diterangkan dalam hadits Ummu Salamah, “Saya berkata, wahai Rasulullah, aku seorang wanita yang mengepang rambut kepalaku, apakah aku harus membuka kepangku ketika mandi junub?” Beliau bersabda, “Jangan (kamu buka). Cukuplah kamu mengguyur air pada kepalamu tiga kali, kemudian guyurlah yang lainnya dengan air, maka kamu telah suci.” (HR. Muslim no. 330)
Untuk mandi karena haidh dan nifas, tata caranya sama dengan mandi junub namun ditambahkan dengan beberapa hal berikut ini:
Pertama: Menggunakan sabun dan pembersih lainnya beserta air.
Hal ini berdasarkan hadits ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha,
أَنَّ أَسْمَاءَ سَأَلَتِ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- عَنْ غُسْلِ الْمَحِيضِ فَقَالَ « تَأْخُذُ إِحْدَاكُنَّ مَاءَهَا وَسِدْرَتَهَا فَتَطَهَّرُ فَتُحْسِنُ الطُّهُورَ ثُمَّ تَصُبُّ عَلَى رَأْسِهَا فَتَدْلُكُهُ دَلْكًا شَدِيدًا حَتَّى تَبْلُغَ شُئُونَ رَأْسِهَا ثُمَّ تَصُبُّ عَلَيْهَا الْمَاءَ. ثُمَّ تَأْخُذُ فِرْصَةً مُمَسَّكَةً فَتَطَهَّرُ بِهَا ». فَقَالَتْ أَسْمَاءُ وَكَيْفَ تَطَهَّرُ بِهَا فَقَالَ « سُبْحَانَ اللَّهِ تَطَهَّرِينَ بِهَا ». فَقَالَتْ عَائِشَةُ كَأَنَّهَا تُخْفِى ذَلِكَ تَتَبَّعِينَ أَثَرَ الدَّمِ. وَسَأَلَتْهُ عَنْ غُسْلِ الْجَنَابَةِ فَقَالَ « تَأْخُذُ مَاءً فَتَطَهَّرُ فَتُحْسِنُ الطُّهُورَ – أَوْ تُبْلِغُ الطُّهُورَ – ثُمَّ تَصُبُّ عَلَى رَأْسِهَا فَتَدْلُكُهُ حَتَّى تَبْلُغَ شُئُونَ رَأْسِهَا ثُمَّ تُفِيضُ عَلَيْهَا الْمَاءَ »
Asma’ bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang mandi wanita haidh. Maka beliau bersabda, “Salah seorang dari kalian hendaklah mengambil air dan daun bidara, lalu engkau bersuci, lalu membaguskan bersucinya. Kemudian hendaklah engkau menyiramkan air pada kepalanya, lalu menggosok-gosoknya dengan keras hingga mencapai akar rambut kepalanya. Kemudian hendaklah engkau menyiramkan air pada kepalanya tadi. Kemudian engkau mengambil kapas bermisik, lalu bersuci dengannya. Lalu Asma’ berkata, “Bagaimana dia dikatakan suci dengannya?” Beliau bersabda, “Subhanallah, bersucilah kamu dengannya.” Lalu Aisyah berkata -seakan-akan dia menutupi hal tersebut-, “Kamu sapu bekas-bekas darah haidh yang ada (dengan kapas tadi)”.Dan dia bertanya kepada beliau tentang mandi junub, maka beliau bersabda, ‘Hendaklah kamu mengambil air lalu bersuci dengan sebaik-baiknya bersuci, atau bersangat-sangat dalam bersuci kemudian kamu siramkan air pada kepala, lalu memijatnya hingga mencapai dasar kepalanya, kemudian mencurahkan air padanya’.” (HR. Bukhari no. 314 dan Muslim no. 332)
Kedua: Melepas kepangan sehingga air sampai ke pangkal rambut.
Dalil hal ini adalah hadits yang telah lewat,
ثُمَّ تَصُبُّ عَلَى رَأْسِهَا فَتَدْلُكُهُ دَلْكًا شَدِيدًا حَتَّى تَبْلُغَ شُئُونَ رَأْسِهَا
Kemudian hendaklah kamu menyiramkan air pada kepalanya, lalu menggosok-gosoknya dengan keras hingga mencapai akar rambut kepalanya.” Dalil ini menunjukkan tidak cukup dengan hanya mengalirkan air seperti halnya mandi junub. Sedangkan mengenai mandi junub disebutkan,
ثُمَّ تَصُبُّ عَلَى رَأْسِهَا فَتَدْلُكُهُ حَتَّى تَبْلُغَ شُئُونَ رَأْسِهَا ثُمَّ تُفِيضُ عَلَيْهَا الْمَاءَ
Kemudian kamu siramkan air pada kepala, lalu memijatnya hingga mencapai dasar kepalanya, kemudian mengguyurkan air padanya.
Dalam mandi junub tidak disebutkan “menggosok-gosok dengan keras”. Hal ini menunjukkan bedanya mandi junub dan mandi karena haidh/nifas.
Ketiga: Ketika mandi sesuai masa haidh, seorang wanita disunnahkan membawa kapas atau potongan kain untuk mengusap tempat keluarnya darah guna menghilangkan sisa-sisanya. Selain itu, disunnahkan mengusap bekas darah pada kemaluan setelah mandi dengan minyak misk atau parfum lainnya. Hal ini dengan tujuan untuk menghilangkan bau yang tidak enak karena bekas darah haidh.
Perlukah Berwudhu Seusai Mandi?
Cukup kami bawakan dua riwayat tentang hal ini,
عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ لاَ يَتَوَضَّأُ بَعْدَ الْغُسْلِ
Dari ‘Aisyah, ia berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak berwudhu setelah selesai mandi.” (HR. Tirmidzi no. 107, An Nasai no. 252, Ibnu Majah no. 579, Ahmad 6/68. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits inishahih)
Sebuah riwayat dari Ibnu ‘Umar,
سُئِلَ عَنِ الْوُضُوءِ بَعْدَ الْغُسْلِ؟ فَقَالَ:وَأَيُّ وُضُوءٍ أَعَمُّ مِنَ الْغُسْلِ؟
Beliau ditanya mengenai wudhu setelah mandi. Lalu beliau menjawab, “Lantas wudhu yang mana lagi yang lebih besar dari mandi?” (HR. Ibnu Abi Syaibah secara marfu’ dan mauquf[8])
Abu Bakr Ibnul ‘Arobi  berkata, “Para ulama tidak berselisih pendapat bahwa wudhu telah masuk dalam mandi.” Ibnu Baththol juga telah menukil adanya ijma’ (kesepakatan ulama) dalam masalah ini.[9]
Penjelasan ini adalah sebagai alasan yang kuat bahwa jika seseorang sudah berniat untuk mandi wajib, lalu ia mengguyur seluruh badannya dengan air, maka setelah mandi ia tidak perlu berwudhu lagi, apalagi jika sebelum mandi ia sudah berwudhu.
Apakah Boleh Mengeringkan Badan dengan Handuk Setelah Mandi?
Di dalam hadits Maimunah disebutkan mengenai tata cara mandi, lalu diakhir hadits disebutkan,
فَنَاوَلْتُهُ ثَوْبًا فَلَمْ يَأْخُذْهُ ، فَانْطَلَقَ وَهْوَ يَنْفُضُ يَدَيْهِ
Lalu aku sodorkan kain (sebagai pengering) tetapi beliau tidak mengambilnya, lalu beliau pergi dengan mengeringkan air dari badannya dengan tangannya” (HR. Bukhari no. 276). Berdasarkan hadits ini, sebagian ulama memakruhkan mengeringkan badan setelah mandi. Namun yang tepat, hadits tersebut bukanlahpendukung pendapat tersebut dengan beberapa alasan:
  1. Perbuatan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika itu masih mengandung beberapa kemungkinan. Boleh jadi beliau tidak mengambil kain (handuk) tersebut karena alasan lainnya yang bukan maksud untuk memakruhkan mengeringkan badan ketika itu. Boleh jadi kain tersebut mungkin sobek atau beliau buru-buru saja karena ada urusan lainnya.
  2. Hadits  ini malah menunjukkan bahwa kebiasaan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah mengeringkan badan sehabis mandi. Seandainya bukan kebiasaan beliau, maka tentu saja beliau tidak dibawakan handuk ketika itu.
  3. Mengeringkan air dengan tangan menunjukkan bahwa mengeringkan air dengan kain bukanlah makruh karena keduanya sama-sama mengeringkan.
Kesimpulannya, mengeringkan air dengan kain (handuk) tidaklah mengapa.[10]
Demikian pembahasan kami seputar mandi wajib (al ghuslu). Tata cara di atas juga berlaku untuk mandi yang sunnah yang akan kami jelaskan pada tulisan selanjutnya (serial ketiga atau terakhir).
Semoga bermanfaat. Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat.


Read More >>

Blogger news

Total Tayangan Halaman

Pengikut

 
;